Tommy, nama yang pasaran dan terkesan antagonis. Tapi dalam
cerita ini akulah peran utamanya. Laki-laki yang mereka fikir berhati malaikat
kuletakan dalam kategori musuh. Kau tahu kan berarti mereka adalah si antagonis
sebenarnya. Dalam cerita kecilku ini.
Tommy bukan siapa-siapa, tanpa wanita tentunya. Tommy
dilahirkan oleh ibu yang cantik dan keren. Aku sangat memuja ibu ku itu, dia
mantan vokalis grup khasidah sewaktu SMP, tapi rupanya gurunya salah menilai
ibuku, di saat yang lain, ibu tampil di acara pensi sekolah sebagai gitaris
band rock. Wooww. Siapa perduli dengan biografi ibuku.
Oke kembali lagi, wanita adalah segalanya bagiku. Aku
dikenal sebagai playboy ulung, sangat berbahaya bagi wanita. Selain pada ibuku,
aku sangat jinak oleh seorang wanita. Dia tidak cantik atau terlalu jelek. Dia
bukan wanita yang jenius, juga tidak lemah lembut. Terkadang aku tidak percaya dia terlahir
sebagai wanita. Satu-satunya yang membuat ku percaya adalah, aku menyukainya.
Entahlah, sebenarnya aku tak pernah mengakui ini. Aku selalu
berada di sampingnya