Tuesday, 28 April 2015

LAPORAN FISIKA TEGANGAN PERMUKAAN

KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya sehingga Laporan Fluida Statis ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat penilaian praktikum fisika tentang fluida statis.Dalam kesempatan kali ini kamimengucapkan terima kasih kepada Bapak H. Endang Jaenudin S.Pd selaku guru mata pelajaran Fisika
Penyusun menyadari bahwa banyak kekurangan dalam pembuatan laporan ini baik dari segi materi maupun penyajian. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhir kata kami berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi kami sendiri khususnya dan pembaca pada umumnya.


BAB I PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Wujud zat secara umum dibedakan menjadi tiga, yaitu zat padat, cair, dan gas. Berdasarkan bentuk dan ukurannya, zat padat mempunyai bentuk dan volume tetap, zat cair memiliki volume tetap, akan tetapi bentuknya berubah sesuai wadahnya, sedangkan gas tidak memiliki bentuk maupun volume yang tetap. Karena zat cair dan gas tidak mempertahankan bentuk yang tetap sehingga keduanya memiliki kemampuan untuk mengalir. Zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit
hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan disebut fluida. Fluida disebut juga zat alir, yaitu zat cair dan gas. Dalam fluida statis selain memiliki konsep tekanan dan tekanan hidrostatis, terdapat juga konsep tegangan permkaan yang terjadi pada fluida, oleh karena itu kami akan melakukan percobaan untuk membuktikan adanya tegangan permukaan ada fluida.

1.2  TUJUAN
Membuktikan adanya tegangan permukaan dalam fluida

  
BAB II LANDASAN TEORI
Tegangan permukaan adalah gaya yang diakibatkan oleh suatu benda yang bekerja pada permukaan zat cair sepanjang permukaan yang menyentuh benda itu. Apabila F = gaya (newton) dan A = panjang (m), maka tegangan-permukaan, P dapat ditulis sebagai P = F/A. tegangan permukaan dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi antara molekul air.
Molekul cairan biasanya saling tarik menarik. Di bagian dalam cairan, setiap molekul cairan dikelilingi oleh molekul-molekul lain di setiap sisinya; tetapi di permukaan cairan, hanya ada molekul-molekul cairan di samping dan di bawah. Di bagian atas tidak ada molekul cairan lainnya. Karena molekul cairan saling tarik menarik satu dengan lainnya, maka terdapat gaya total yang besarnya nol pada molekul yang berada di bagian dalam cairan. Sebaliknya, molekul cairan yang terletak dipermukaan ditarik oleh molekul cairan yang berada di samping dan bawahnya. Akibatnya, pada permukaan cairan terdapat gaya total yang berarah ke bawah. Karena adanya gaya total yang arahnya ke bawah, maka cairan yang terletak di permukaan cenderung memperkecil luas permukaannya, dengan menyusut sekuat mungkin. Hal ini yang menyebabkan lapisan cairan pada permukaan seolah-olah tertutup oleh selaput elastis yang tipis. Fenomena ini kita kenal dengan istilah Tegangan Permukaan.


BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Alat Dan Bahan
1.      2 L Larutan sabun
1235022_219626368239837_970244362_n.jpg
2.      1 m Kawat
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizNN9eLvVR9UgbfWnpid5rRY_ts7R-mdIb_o6bx5mKiqtvVro6ubCHczIDS4GChqizhnjhDuwETkqrDAzWNSAiP8EdnfHOHXvO29nNUi4_0oufH1acslchHxLwmAs7tCrOWWJPvnXZFUs/s320/Kawat+Monel.JPG
3.      50 cm Benang
download.jpg
 







4.      1 buah Ember
1401524_dscn6810.jpg
3.2 Cara Kerja
1.      Masukan larutan sabun kedalam ember
2.      Kaitkan benang di tiap tengah kawat membentuk lingkaran
3.      Celupkan kawat melingkar, segitiga, dan persegi ke dalam larutan sabun
4.      Pecahkan permukaan yang ada didalam benang tersebut
5.      Amati yang terjadi  !

  
BAB IV HASIL PENGAMATAN
setelah selaput sabun yang ada didaerah dalam benang dipecahkan, selaput sabun pecah dan benang membentuk lingkaran, sedangkan selaput sabun yang berada di  luar benang masih tetap utuh. benang membentuk lingkaran, hasil yang disebutkan diatas, mengindikasikan bahwa seakan-akan lapisan atasnya tertutup oleh selaput yang elastis. Hal itu disebabkan Pada molekul di dalam zat cair bekerja gaya sama besar ke segala arah sehingga resultan gaya yang bekerja  sama dengan nol. Sedangkan pada molekul yang berada di atas permukaan zat cair, hanya bekerja gaya  yang arahnya ke bawah dan ke samping, sehingga resultan gaya-gaya yang bekerja berarah ke bawah. Resultan gaya ini yang mengakibatkan lapisan atas zat cair seakan-akan tertutup oleh selaput yang elastis. Dengan itu untuk mengetahui besarnya tegangan permukaan maka harus diketahui besar gaya yang dialami oleh tiap satuan panjang

tegangan permukaan pada zat cair dapat dirumuskan:

ɣ = F / ƪ
ɣ : Tegangan permukaan
F : Gaya
ƪ : Panjang permukaan



BAB V PENUTUP
5.1  KESIMPULAN
1.      Terjadi tegangan pada benang di permukaan cairan dikarenakan molekul-molekul saling tarik menarik kecuali ke arah atas.
2.      ɣ = F / ƪ
ɣ : Tegangan permukaan
F : Gaya

ƪ : Panjang permukaan

0 komentar:

Post a Comment