KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya sehingga Laporan Fluida Statis ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan ini disusun untuk memenuhi
syarat penilaian praktikum fisika tentang fluida statis.Dalam kesempatan kali
ini kamimengucapkan terima kasih kepada Bapak H. Endang Jaenudin S.Pd selaku
guru mata pelajaran Fisika
Penyusun
menyadari bahwa banyak kekurangan dalam pembuatan laporan ini baik dari segi
materi maupun penyajian. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun.
Akhir kata kami
berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi kami sendiri khususnya dan pembaca
pada umumnya.
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Wujud zat secara umum dibedakan menjadi tiga, yaitu zat padat,
cair, dan gas. Berdasarkan bentuk dan ukurannya, zat padat mempunyai bentuk dan
volume tetap, zat cair memiliki volume tetap, akan tetapi bentuknya berubah sesuai
wadahnya, sedangkan gas tidak memiliki bentuk maupun volume yang tetap. Karena
zat cair dan gas tidak mempertahankan bentuk yang tetap sehingga keduanya memiliki
kemampuan untuk mengalir. Zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit
hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan disebut fluida. Fluida disebut juga zat alir, yaitu zat cair dan gas. Dalam fluida statis selain memiliki konsep tekanan dan tekanan hidrostatis, terdapat juga konsep tegangan permkaan yang terjadi pada fluida, oleh karena itu kami akan melakukan percobaan untuk membuktikan adanya tegangan permukaan ada fluida.
hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan disebut fluida. Fluida disebut juga zat alir, yaitu zat cair dan gas. Dalam fluida statis selain memiliki konsep tekanan dan tekanan hidrostatis, terdapat juga konsep tegangan permkaan yang terjadi pada fluida, oleh karena itu kami akan melakukan percobaan untuk membuktikan adanya tegangan permukaan ada fluida.
1.2 TUJUAN
Membuktikan adanya tegangan permukaan dalam fluida
BAB
II LANDASAN TEORI
Tegangan permukaan adalah gaya yang
diakibatkan oleh suatu benda yang bekerja pada permukaan zat cair sepanjang
permukaan yang menyentuh benda itu. Apabila F = gaya (newton)
dan A = panjang (m), maka tegangan-permukaan, P dapat ditulis sebagai P =
F/A. tegangan permukaan dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi antara molekul
air.
Molekul cairan biasanya saling
tarik menarik. Di bagian dalam cairan, setiap molekul cairan dikelilingi
oleh molekul-molekul lain di setiap sisinya; tetapi di permukaan cairan, hanya
ada molekul-molekul cairan di samping dan di bawah. Di bagian atas tidak
ada molekul cairan lainnya. Karena molekul cairan saling tarik menarik satu
dengan lainnya, maka terdapat gaya total yang
besarnya nol pada molekul yang berada di bagian dalam cairan. Sebaliknya,
molekul cairan yang terletak dipermukaan ditarik oleh molekul cairan yang
berada di samping dan bawahnya. Akibatnya, pada permukaan cairan terdapat gaya
total yang berarah ke bawah. Karena adanya gaya total yang arahnya ke
bawah, maka cairan yang terletak di permukaan cenderung memperkecil luas
permukaannya, dengan menyusut sekuat mungkin. Hal ini yang menyebabkan lapisan
cairan pada permukaan seolah-olah tertutup oleh selaput elastis yang tipis.
Fenomena ini kita kenal dengan istilah Tegangan Permukaan.
BAB
III METODE PENELITIAN
3.1 Alat Dan Bahan
1.
2 L Larutan sabun
2.
1 m Kawat
4.
1 buah Ember
3.2 Cara Kerja
1.
Masukan larutan sabun kedalam ember
2.
Kaitkan benang di tiap tengah
kawat membentuk lingkaran
3.
Celupkan kawat melingkar,
segitiga, dan persegi ke dalam larutan sabun
4.
Pecahkan permukaan yang ada didalam benang tersebut
5.
Amati yang terjadi
!
BAB
IV HASIL PENGAMATAN
setelah selaput
sabun yang ada didaerah dalam benang dipecahkan, selaput sabun pecah dan benang
membentuk lingkaran, sedangkan selaput sabun yang berada di luar benang masih tetap utuh. benang
membentuk lingkaran, hasil yang disebutkan diatas, mengindikasikan bahwa
seakan-akan lapisan atasnya tertutup oleh selaput yang elastis. Hal itu
disebabkan Pada molekul di dalam zat cair bekerja
gaya sama besar ke segala arah sehingga resultan gaya yang bekerja sama dengan nol. Sedangkan pada molekul yang
berada di atas permukaan zat cair, hanya bekerja gaya yang arahnya ke bawah dan ke samping,
sehingga resultan gaya-gaya yang bekerja berarah ke bawah. Resultan gaya ini
yang mengakibatkan lapisan atas zat cair seakan-akan tertutup oleh selaput yang
elastis. Dengan itu untuk mengetahui besarnya tegangan permukaan maka harus
diketahui besar gaya yang dialami oleh tiap satuan panjang
tegangan
permukaan pada zat cair dapat dirumuskan:
ɣ = F / ƪ
ɣ
: Tegangan permukaan
F
: Gaya
ƪ
: Panjang permukaan
BAB V PENUTUP
1.
Terjadi tegangan pada
benang di permukaan cairan dikarenakan molekul-molekul saling tarik menarik
kecuali ke arah atas.
2. ɣ
= F / ƪ
ɣ : Tegangan permukaan
F : Gaya
ƪ : Panjang permukaan
0 komentar:
Post a Comment